Kajian Seni Rupa dan Desain
Kajian pada dasarnya adalah studi, menela'ah, mengamati,
mencermati dan menganalisa.
Apa yang dikaji ?
Yang dikaji yaitu objek dari seni rupa dan desain. seni rupa
adalah cabang dari sebuah seni. Disebut rupa karena perwujudannya dapat dilihat
atau berupa visual. Sedangkan desain merupakan bagian dari seni rupa. Seni rupa
ada banyak hal, ada yang murni atau fineart dan ada yang terapan, sedangkan
desain termasuk seni terapan.
Seni murni atau fine art adalah seni yang terlahir karna
dorongan murni estektik atau keinginan akan pengkomunikasian atau pencapaian
tanpa ada maksud lain. Sedangkan seni terapan yaitu seni yang kepentingannya
yang dimanfaat seperti desain produk, promosi, kursi, meja dan lain-lain.
Contoh seni terapan yaitu seni kriya atau seni kerajinan, dan seni industri
yaitu penggunaan desain ini hanya ada diluar negeri, desain ini seperti
pesawat, mobil dan lain sebagainya.
Kajian juga bisa disebut mengupas. Objek yang kita kaji di
kupas dengan cara menganalisis objek karya secara merinci mempelajari informasi
atau teori yang ada dari berbagai perspektif, sudut keilmuan baik secara psikologi,
analisa warna dan sugesti dari garis atau bentuk.
Fungsi dikaji yaitu untuk perkembangan. Dalam perkembangan
itu bisa dilacak, dikontruksi dan dideskripsikan sebagai pengetahuan baru agar
berkembang terus-menerus. Maka dari itu dikaji dengan berbagai sistem
pendekatan-pendekatan. Lalu stimulus yaitu segala sesuatu yang penting ditengah
kehidupan kita untuk memberikan makna, penafsiran dan memberikan
kesimpulan-kesimpulan dari situlah manusia dapat mengungkapkan perasaan melalui karya,
tarian, lagu, membuat pementasan, membuat film dokumenter, animasi, atau
melukis.
Kenapa seni rupa dikaji?
Karena ada sebuah objek karya seni yang diciptakan dari
segala jenis seni rupa. Karya bisa hadir karena diciptakan oleh seseorang yang
disebut seniman. Seorang seniman adalah manusia yang memiliki kognitif dan
afeksi atau perasaan karena memiliki IQ dan EQ. Dua instrument itulah yang
dapat mendorong manusia untuk menciptakan sebuah karya.
Seni itu memiliki citarasa atau perasaan sehingga bermakna.
Bermakna maksudnya adalah memiliki nilai hidup. Makna itu bisa dihasilkan dan
berburu atau dicari karena pada hakikatnya manusia itu harus berinteraksi
sehingga dapat mengembangkan dan menghasilkan makna.
Melalui ekspresi dan perasaan yang dicermati lalu dimaknai
kemudian muncul repon dan muncullah tanggapan. Tanggapan tersebut mampu
mendorong manusia untuk memproduksi sebuah karya. Melalui ekspresi dan perasaan
tersebut dapat menciptakan sebuah karya baru yang dapat dinikmati keindahannya,
mengamati dan mengkaji makna yang ada pada karya tersebut.
Ilmu desain pada akhirnya tumbuh dengan menyerap
prinsip-prinsip keilmuan bidang terkait untuk selanjutnya membangun wacananya
sendiri, menajamkan konsep, teori, metodologi, perangkat analisis dan
vocabulary sendiri yang spesifik tentang desain (science of design).
Komentar
Posting Komentar