Kajian Kritik Seni dari Perspektif Feldman

 Hai teman-teman pecinta seni selamat datang di blog Kajian Seni Rupa dan Desain. Kali ini kita akan membahas tentang kritik seni berdasarkan perspektif Feldman.

 

Edmund Burke Feldman merumuskan prosedur penulisan kritik seni rupa ke dalam empat tahap, yaitu DESKRIPSI, ANALISIS FORMAL, INTERPRETASI dan EVALUASI.

 

DESKRIPSI

Deskripsi yaitu memberi gambaran nyata tentang sesuatu berdasarkan apa yang dilihat sesuai fakta dan tanpa berusaha melakukan analisa atau mengambil keputusan terlebih dahulu. Gambaran ini meliputi unsur-unsur seni rupa yang terdiri dari titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, warna, ruang dan gelap terang. 

 

ANALISIS FORMAL

Analisis formal yaitu Menelusuri sebuah karya seni berdasarkan unsur-unsur pembentuknya. Dalam hal ini kita dapat menentukan unsur dan prinsip yang digunakan seniman dan memutuskan mengapa seniman menggunakan berbagai fitur tersebut menyampaikan gagasannya.

 

INTERPRETASI

Interpretasi adalah penafsiran makna atau isi dari sebuah karya seni yang meliputi tema, symbol dan tanda-tanda lain yang dimunculkan.

 

EVALUASI

Evaluasi atau penilaian adalah tahap untuk menentukan kualitas suatu karya seni dan biasanya dibanding-bandingkan dengan karya lain yang sejenis.

 

Setelah teman-teman mengetahui 4 tahap prosedur penulisan kritik seni rupa berdasarkan perspektif Feldman sekarang kita akan mencoba untuk menerapkannya.

 

© Lukisan Karya Raden Saleh (1)
Source: https://caramenggambarunik.blogspot.com/2017/08/lukisan-karya-raden-saleh-1.html


DESKRIPSI

Lukisan Karya Raden Saleh dengan Tema Badai di Laut dengan judul yang terjemahkan dari "Seesturm (Segler mit Tonne und Möwe)". Dibuat pada medium Oil paint Canvas dengan dimensi karya 30 cm x 22 cm pada tahun 1840.

Pada latar depan digambarkan kejadian sebuah kapal yang terombang-ambing oleh badai di lautan dengan ombak badai yang terlihat ganas menerjang kapal tersebut sehingga membuat kapal hampir terguling dan tenggelam. Sedangkan latar belakangnya dikelilingi awan cumolonimbus yang mulai menutupi langit cerah.


ANALISIS FORMAL

Ombak besar yang menerjang sebuah kapal dengan sapuan cat berwarna putih menjadikannya titik fokus lukisan. Warna langit lebih menekankan pada warna langit cerah, langit cerah seakan membentuk bidang persegi panjang karena sebagian langit telah tertutup awan  gelap. Garis horizontal pada latar belakang sebagai pemisah antara laut dan langit.

 

INTERPRETASI

Adegan badai di laut menggambarkan perasaan hati yang bergejolak antara keinginan dan pertentangan. Langit yang cerah seperti mewakili perasaan gembira penuh dengan ide atau imajinasi sang seniman. Sedangkan langit yang gelap serta ombak laut mewakili perasaan yang bergejolak dan bercampur aduk. Ombak yang menerjang kapal merupakan bagian klimaksnya, yaitu berkeinginan untuk menentang hal rumit atau buruk dan pada akhirnya berani menghadapi kenyataan di dunia nyata.

 

EVALUASI

Raden saleh membuat dua karya lukisan dengan tema yang sama yakni kapal yang dilanda badai laut.


Lukisan Karya Raden Saleh dengan Tema Badai di Laut dengan judul yang terjemahkan dari "Seesturm (Segler mit Tonne und Möwe)". Dibuat pada medium Oil paint Canvas dengan dimensi karya 30 cm x 22 cm pada tahun 1840.



 “Kapal Dilanda Badai” (1837 adalah judul lukisan karya Raden Saleh yang di buat pada tahun 1837, di tuangkan di atas kanvas berukuran 97 x 74 cm, dengan menggunakan cat minyak.


Kedua lukisan karya Raden Saleh ini sama-sama menggambarkan kejadian kapal yang dilanda badai di laut dan memiliki kontras warna yang sama. Namun pada lukisan yang berjudul “ Kapal Dilanda Badai” memiliki objek lain selain kapal yang terombang-ambing, ombak serta langit gelap, yakni adanya penambahan objek batu karang, kapal yang hancur karena terhempas oleh ombak, ombak yang digambarkan lebih detail dan secercah cahaya yang menyoroti kapal yang hancur.

Jika dibandingkan antara kedua lukisan karya Raden Saleh, lukisan yang berjudul “Kapal Dilanda Badai” lebih indah karena makna yang terkandung di dalamnya lebih tersalurkan lewat objek-objek yang lebih rinci.


Setelah kita mencoba untuk menerapkan 4 tahap prosedur penulisan kritik seni berdasarkan perspektif Feldman kita dapat mengetahui bagaimana seorang kritikus seni mengkritik sebuah karya seni dan berhasil mencapai apa yang ingin diketahui lebih jelas tentang karya seni. Pada dasarnya manusia adalah seorang kritikus tanpa sadar kita bisa menilai maupun berkomentar terhadap sesuatu yang kita lihat.

Demikian pembahasan kita kali ini. Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan sampai jumpa teman-teman pecinta seni.  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fusi Horizon dari Perspektif Gadamer pada Lukisan Karya Basuki Abdullah